Rabu, 18 November 2009

REUNI ALUMNUS SMPN 2 PAGADEN BARU PERWAKILAN BANDUNG



Guru-guru kami dalam kurun waktu  tahun 1985-1988 semasa kami di SMPN 2 Pagaden. Berbatik Bapak E. Sudama (Kepala Sekolah)

oleh: Dadan Wahyudin | ***dimuat di Booklet Istimewa Alumni SMPN 2 Pagadenbaru 1988 - Perwakilan Bandung, karya penulis|  diposkan di blog ini 18 Nopember 2009 pukul. 22.32 WIB

Tahun lalu, kami mengadakan reuni di kebun teh Ciater. Reuni ini terbatas pada alumni lulusan SMPN 2 Pagaden Angkatan tahun 1988 yang sekolah SMA-nya di Bandung. Di antara kawan seangkatan yang sekolah di Bandung saat itu, Dian Purnawan (di SMAN 6 Bandung), Dadan Wahyudin (SMAN 4 Bandung), Supriatno (SMAN 12 Bandung), Lili Sutisna (SMA BPI I Bandung), Taswati (SMAN 10 Bandung), Darni (SMF Bumi Siliwangi Bandung), Euis Juarsih (STM Dharma Bhakti Bandung), Euis Herawati (SPG PGRI Bandung), Hermawan (SMA Parawisata Cimahi), bertemu. Suasana sangat meriah dan berkesan.

Kelas 3D dalam karikatur, penulis Booklet sendiri 3B lo ...

Saya bersama isteri dan tiga anakku sengaja mempersiapkan diri dan meluangkan waktu. Soalnya acara seperti ini tidak datang dua kali. Kebun teh di pagi itu nampaknya masih tertidur pulas. Cuaca masih dingin. Sisa kabut masih tampak menyelimuti punggungan Gunung Karamat. Burung-burung masih malas keluar.

Di pagi itu, anggota Resimen Mahasiswa yang kupinjam dari almamaterku tampak sibuk membuat rute buat perjalanan kami. Mereka tampak terlatih, bekerja tak kenal lelah membuat daerah persiapan, peta perjalanan, memasang patok, anak panah, dan tanda jejak lainnya untuk dilewati kami. Mereka memang sengaja kupesan, agar saya sekeluarga bisa menikmati acara tanpa terganggu keribedan mengurus masalah teknis.

Jam 08.00, matahari mulai muncul disela gumpalan kabut. Komandan lapangan - adik-adik Menwa - memberi penguatan pada kami bahwa kami orang-orang struggle alias kuat bisa melewati berbagai rintangan pada rute yang akan dihadapi. Perjalanan yang bakal dilalui adalah seputar kebun teh, dengan topografi berbukit-bukit, mendaki, turun, meliuk bahkan terjal. Di sanalah perlunya kerjasama, baik menerjemahkan tanda-tanda buatan maupun alam.

Dian Purnawan, kawan sebangku di 2E dan 3B SMPN 2 Pagadenbaru.
Danlap juga memberikan informasi seputar jalan yang boleh dilalui, tidak boleh, atau tempat boleh istirahat. Tanda jejak dibedakan oleh warna tali rapia. Tali merah berarti larangan untuk dilewati. Tali hijau belok ke arah kiri dan kuning ke arah kanan. Danlap mengutarakan bahwa di tengah perjalanan terdapat  Pos berisi Pos Materi, Pos Konsumsi, dan Pos Kesehatan. Oh, ya. Kalau sampai tersesat, menurut Danlap pula ada bentuk komunikasi yang dilakukan bila berada di blank spot area, yakni bisa berteriakkk, membikin asap, atau membuat bunyi-bunyian sekira tim penyisir mendengar atau mengetahui. Kami manggut-manggu pertanda paham.  Hemh, cukup asyik dan menantang!!

Sebagai peserta, meskipun saya seorang senior,  kami cuma menuruti perintah adik-adik menwa. Kami berangkat kebetulan keluarga kami satu paket dengan keluarga Dian Purnawan. Dian berasal dari Babakan Simpar. Ia masuk SMP bersama Sukarman Setiabudi, Nana Suryana, Rusli, Saepudin, Euis Herawati, dan lain-lain. Ketika ada pemekaran, rumah Dian masuk kecamatan Cipunagara. Dian masuk 1d, 2e, da 3b.  Dua kelas terakhir, ia sekelas bahkan satu bangku dengan saya.

Bersama isterinya, Nia, kami pun bercengkrama mengingat masa lalu. Beruntung di Bandung, kami termasuk angkatan yang solid. Dian pun menceritakan bagaimana masa-masa di SMP yang kebetulan bersama saya di kelas 2E dan 3B. Selulus SMA, ia sempat masuk SMAN Pamanukan. Di kelas 2, Dian terbang ke Bandung. Dian pun menceritakan liku-liku kisahnya mendapatkan Nia, yang tak lain adik ipar dari kakakku.
Kebagian memberi sepenggal kenangan saat di SMPN tempo doeloe
Begitu juga, keluarga Supriyatno dan  Darni kebetulan satu regu. Supriyatno dan isterinya, Sulastri turut bercerita, dulu angkatan kami hampir mengadakan reuni dengan kawan-kawan satu angkatan semua Perwakilan. Namun hanya sampai pada pertemuan pendahuluan. Supriyatno yang satu sekolah dasar dengan Namin, Yati Ruhyatini, Sudarmanto, Selviana, Sulastri dari SD Kamarung I dan II, mengungkapkan saat itu di tahun 1989, acara dihadiri oleh kawan-kawan berpengaruh di angkatan, yakni: Sudarmanto, Nina Marlina, (SPG Subang), Sulastri, Yati Ruhyatini (SMEAN 1 Subang), Wahyu Wardeni (SMA Petang), Thomas Dada, Turnia Rahayu, Iwan Dermawan, (SMAN Pagaden), Dadan Wahyudin (SMAN 4 Bandung), Darni (SMF Bumi Siliwangi), Euis Juarsih (STM Kimia Dharma Bhakti), Maulana Hidayat (STM Purwakarta), Neneng Suryatiningsih, Siti Hodijah, Hendra Hendrawan, Maman Suarman, Sunjaya, (SMAN 1 Subang), Mustopa, Endang Kusmiati (SMAN 2 Subang), dsb. Adapun Namin (1C, 2C, 3D, mantan ketua Osis dari angkatan 1988) tidak bisa hadir karena menurut kabar dibawa sang paman ke Kalimantan. 

Darni pun turut menyinggung acara reuni yang tak sampai itu.  Adalah idenya pula yang digagas saat ia kos di Negla.  Sayangnya, ia tidak ikut diskusi di SMPN 2 Pagaden, karena harus ikut kemping di Cibodas Cianjur.  Darni menceritakan kisahnya saat di SMP. Bersama kawan se-SD-nya (SDN Sangkuriang - red), Cani, Oleh, Aep, Dedi, Jana, dan Ruhdi melanjutkan sekolah ke SMPN 2 Pagaden.  Karena khawatir terlambat, menurutnya ia sempat indekos di Julang beberapa saat.  Namun tak lama, banyak kawan-kawannya dari Cipacar, Salagedang, Padamulya, Saradan bahkan Gembor menggunakan sepeda ke sekolahnya.

Lalu mengisahkan saat manis mendapat TABANAS serta terakhir meraih posisi empat besar dengan nilai (43,53) bersama Sudarmanto (47,11), Neneng Surya (46,14), Dadan W (44,85), dan Sunjaya (41,45) meraih NEM tertinggi (dalam skala 5 bidang studi) di sekolahnya. NEM kebanggaan para siswa, saat itu belum terkontaminasi oleh hal-hal tidak terpuji.  Nilai itu memuluskan masuk SMF di mana. SMF BS mematok NEM  lebih dari 40.  Ia  pun berkisah sohibnya di SMF Bumi Siliwangi. Namanya Mulyaningsih biasa dipanggil Iit. Ia sukses menjadi apoteker, memiliki apotik sendiri, menjadi PNS di sebuah Puskesmas dan mengajar di SMK Farmasi Garut. Seusai lulus SMF, ia pernah bekerja di apotik Sadangserang, RSHS, juga RS Al-Islam.  

Saya aktif di Pramuka Ambalan Vidya Putra Bhawalaksana dan Resimen Mahawarman Yon II Unpad

Menyentuh finish
Begitu pun keluarga kawan yang lain, Lili, Euis Juarsih, Euis Herawati, Taswati, Hermawan, de el el.  Hermawan dan Lili mengungkapkan tentang keterampilan bebas bola voli dan sepakbola. Dulu lapangan Saradan, lapangan Jati Salagedang, bahkan lapangan Simpar dilewati dengan berjalan kaki berbarengan bersama rekan-rekan lainnya.  Pemain bola yang punya talent saat itu Udin Wahidin (tinggal Gardu), Darmo, Darkum, Darhayi (Salagedang), Odong, Maulana Hidayat (Kamarung), Cece, Karhasim, Carmani (Sembung).  Dari Peundeuy, Oleh dan kakaknya, Aep suka diajak oleh Pak Sumarto.  Kalau voli dibimbing Pak Yaya. Lapangnya deket warung Mang Engkos.

Euis Juarsih  tinggal di Salagedang.  Selama di Bandung, ia tinggal di Cipagalo, Buahbatu, persis dekat pintu tol Bubat.  STM Kimia DB berada di Jalan Kelenteng Andir.  Untuk mencapai sekolahnya, Euis harus beberapa kali naik angkot.  Euis turut hadir saat menggagas acara silaturahmi dengan almamater berubah menjadi reuni di Negla.  Yang hadir di tempat kost Darni  saat itu, Dadan, Dian, Supriyatno, Euis, dan tentu tuan rumah sebagai sahabat lengket Euis.  Lili sempat datang, namun keburu bubaran.

Mereka tampak hangat bercerita mengenang masa lalu, masa di mana kami pernah bersama dalam satu masa. Keberamaan itu terus kami rajut hingga sekarang.

Tak terasa, Pos finish pun telah terlihat. Panitia, mempersilakan kami untuk istirahat sejenak. Setelah itu acara diisi oleh acara kuis tentang nostalgia semasa di SMP berisi materi tentang guru kami disukai, guru kontroversi, pelajaran dibenci, atau momen istimewa, seperti: juara classmeeting, dapet tabanas sebagai juara kelas, de el el. Wajah peserta berpikir ekstra keras untuk mengingat kejadian lampau.


Ibu-ibu masih centil dan cantik-cantik

Kalau pembaca (terutama rekan alumni 1988), inilah jawaban kuis di atas:  Pembina OSIS saat kami masuk dipegang oleh Bapak Dadang Hermansyah kemudian dilanjutkan Bapak Muhtar.  Ketua OSIS saat kami kelas I adalah Pepen Supendi. Saat kelas 2 adalah Budi Sugandi dan Namin saat kami kelas 3. Adapun wali kelas kami saat kelas I terbagi 5 kelas, IA adalah Ibu Ely Maliah dan Pak Jaja, IB-Ibu Euis Rosmawati dan Ibu Nani Rosnaninsih,  IC-Ibu Dede Resmiyati, ID-Ibu Opon Kurniati, dan IE Ibu Dede Susiyatin.  Saya sendiri masuk kelas IC, 2E dengan wali kelas Ibu Euis Purnamasari dan Pak Edi Saedi (guru OR) dan IIIB dengan wali kelas Ibu Sri Rahayu dan Pak Edi Humaedi. Pada angkatan kami, Bapak Ibu Guru yang menjadi wali kelas lainnya adalah Pak Edi Humaedi (2a, 3b), Ibu Rosnaningsih (2b), Ibu Opon K (2c), Ibu Dede Susiyatin (2d, 3e), Pak Warsita (3c), Ibu Euis Rosmawati (3a) dan Ibu Dede (3d). Kalau tidak percaya buka raport yang dulu?

Adapun guru-guru kami yang pernah mengajar di angkatan kami adalah Ibu Dede dengan kode guru saat itu DD (IPS/PSPB), Ibu Dede Susiyatin/DS (Fisika), Ibu Eli Maliah (EM, Matematika), Ibu Sujud Parningsih (SP, Bhs. Indonesia/Ket.Jasa), Ibu Opon Kurniati (OK, Bhs Sunda/PKK), Ibu Nenah Daryanah (ND, Bhs. Inggris), Ibu Sri Rahayu Suarti (SR, Bhs. Inggris), Ibu Euis Rosmiati (EA, Biologi), Ibu Euis Purnamasari (EP, Bhs. Indonesia), dan Ibu Nani Rosnaningsih (NR, Sejarah/PKK).

Ada Dini SH, Suri, dan Rista di Booklet Alumni 1988 Perwakilan  Bandung
 Adapun bapak-bapak gurunya adalah Pak Dadang Hermansyah (DH, PKN/Seni Rupa), Pak Dadang Zuhri (DZ, Agama Islam), Pak Edi Humaedi (EH, PMP/PSPB), Pak Edi Saedi (ED, Biologi/Olahraga), Pak Engkus Kusnadi (EK, Bumi Antariksa), Pak Sumarto (SM, Olahraga/ket sepakbola), Pak Muhtar (MT kemudian jadi MR, Matematika), Pak Warsita Riyadi (WR, matematika), Pak Jaja Sujana (JS, Kesenian/Sejarah), Pak Ahmad Nasori (AN, Agama islam),  Pak Adhi Permana (Seni rupa), Pak Ade Saepudin (AS, Bahasa Sunda), Pak Yaya Suryadi (YS, olahraga/ket voli), dan terakhir Pak Enang Narsewi (EN, Wakasek, juga mengajar PKN/Bhs. Indonesia). Selain itu di penghujung kelas 3 ada guru mengajar sebentar seperti: Ibu Karwati, Ibu Niken, dan Pak Hasyim.

Mereka yang sempat menikmati manisnya TABANAS kurun enam semester adalah Sudarmanto (6x), Ari Hendra Anwari (6x), Dadan Wahyudin (4x), Darni (3x), Siti Hodijah (2x), Darkum (2x), Toto Suharto (2x) dan masing-masing 1x adalah Neneng Suryatiningsih, Endang Kusmiati, Sofyan Hadi, Asep Kusnata, dan Nana Suryana.

Adapun Ketua Murid (KM) saat angkatan 1985-1988 berturut-turut: 1A: Sudarmanto, 1B-Engkik, 1C-Namin, 1-D Asep Darsono, 1E- Thomas Dada Hendrawan.  Ketika kelas 2, 2a-Sudarmanto, 2b-Neneng Suryatiningsih, 2c-Namin, 2d-Engkik, 2e-Dadan Wahyudin, Lalu di kelas 3, 3a-Engkik, 3b-Dadan Wahyudin, 3e-Asep Kusnata, 3d-Asep Darsono, dan 3e-Namin.

Untuk menyambung silaturahim dengan angkatan 1985-1988 lainnya sekaligus menyegarkan memori Anda, saya pun membawa nama-nama rekan yang masuk 17 Juli 1985 dan keluar 28 Juni 1988 telah disusun secara alfabetis (yang diberi tebal pernah sekelas dengan saya):

A: Ade Suwita (1A-2E-3D/dulu tinggal di Gudang), Ade Mulyana (1e-2e-3e/Sumur Gingtung), Ade Tutiati (1c-2a-3e/Kamarut), Ade Ruskaya (/Cipacar), Ari Hendra Anwari (1e, 2b, 3c/Saradan/Sar) dan enam asep yaitu: Asep Supriatna (1c,2c,3a/Sar), Asep Dzuli Zulkarnaen (1a,2c,3a/Kaum),  Asep Syamsudin (3c/Sembung), Asep Darsono (1d,2c,3d/Salagedang/Salged), Asep Suita (1a,2e,3b/Rancabogo/Ranbo), Asep Kusnata (1e,2d,3c/Sembung), Ai Rohayati, Ani Heryulyani (Sar), Amin (Salged), Anengsih (Ranbo), Aang Wawan (RcB), Aman (Susukan/Sukan), Aryani (Cipacar), Anita (Kamarung).  C- Cani (Peundeuy), Carmani (Sembung), Carmesih (Sem), Carli (Ranbo), Cicih Nolis (Ranbo), Cece Casmita (Sem).

  
Bapak-bapak masih macho


Dari alfabet D  terdapat nama-nama - Dadan Wahyudin (1c, 2e, 3d, Sukajaya), Dadi Wiharja (1c/Gardu),  Darhayi (1c, 2a, 3a, Salged), Darkum (1b, 2b, 3a, Salged), Darni (1d, 2a, 3e, Peundeuy), Dasem (1c, Munjul), Daswin (1c, Salged), Dedi (Peundeuy, 2e), Dedi Otas Sumardi (Sar, 3b), Dedi Wahyudi (1c/Ranbo), Dede Koswara (1c/Ranbo), Dedeh Herawati (1b, kamarung), Dedeh Kurniasih (Rcbogo), Dian Purnawan (1d, 2e, 3b, Simpar), Dudu (1b, Sem), Dudung (Sukan, 3b), Dini Sri Handayani (1c, 2e/Saradan), Didah Sri Handayati (2e), Darmo  E - Edi Ruhiat (1c/Ranbo), Edi Suhada (Ranbo), Edi Mulyadi (Ranbo), Eti Rohaeti (1c/Kam), Endik (Ranbo), Endin (1c/Susukan), Engkos (1c/Kamarung), Engkik (salged), Eman Suherman (Santiong), Edah Jubaedah, Edah Suhaedah (Kam, 1c), Edeng Permana (Ranbo, 1c), Epasari, Elyadi, Eka Permana (3b/Susukan), Endang Kusnandang (Pagadenkaler), Endang Kusmiati (1d, 2a, 3a, Gembor), dan ada lima Euis, yaitu Euis Sartika (2e, kam),  Euis Mulyati (3e, RcB), Euis Bule Herawati (2e, Simpar),  Euis Nurbaeti (3b Garla),  Euis Juarsih (1d, 2b, 3e, Salged). G -Galih Pramudia (Kam) H - Hendra Kusmawansyah (3b/Sembung), Heni Herlina (1c, kam), Heni doank (Kam), Harto (Ranbo, 1c), Hermawan (1c, 2c, 3a, bakanasem), Hadi (1b, 2a, 3e/Koang), Hendrik Pramono (Wanakersa). I - Iwan (Ranbo), Iwan Dermawan (3b/Kam), Ika Supartika (3d, Kam), Indranoko (3d, kam), Ida Widianingsih, Imas Masripah, Iis Widianingsih, Iis Y, Iskandar "Boomer" (3b, Saradan),  Iyet Rumyeti (1c, 3b), Iyan Suyandi (Cer, 1c), Iding Sugiono (Sukajaya, 1d, 2a, #d), Imas (3e). J - Jana (3d, Peundeuy), Joni (1c, Susukan), Juanda -2e/bakanasem, Juju (Rcbogo) K - Karnelis (2e), Kosim (2e), Kokom Roswati (Sembung). L - Lisdiawati (1b, Ranbo), Lilis Taskimah (2e, Sem), Lili Sutisna (1e, ec, 3c, Simpar).

 Pertemuan pertama  saya dengan Panpel pasca Iduladha

Sementara alfabet M-S adalah Maulana Acong Hidayat (2e, kam), Mustopa (1c), Nurlina (2e), Nurhayati (3e), Nana Suryana (3d/Simpar), Nana (3a/Garla), Namin (1c), Neneng Suryatiningsih (3b), Nina Marlina (3b, Saradan), Nanih (1c), Oleh (2e/Peundeuy), Ocadinata (3c/Bedeng), Pepen (3a/sar), Pardi (3a, Ranbo), Ratim (3a, Susukan), Ruhdi (2e, peundeuy), Recih (2e, sembung), Ratih Susanti (3e, sembung), Rista Amelia (3d, Wanakersa), Rusli (3d, Simpar), Sandi Suardi (3b, RcB), Sahyo (3d, Jati), Saefudin (3e, Simpar), Selviana (1c, kam), Sofyan Hadi (3b, kam), Suarman M. (1c, RcB), Sunjaya (2e, RcB), Sudarmanto (1a,2a,3a), Suhidin (1c, cerelek), Sukarman Setiabudi (1c, 2e, 3a, Kacepet), Supriyatno (1e, 2a, 3a, Lebaksari), Sukiyati (3b, Sinyar), Sri Yulyani (3e, Wanakersa), Siti Nuraenah (3a, wanakersa), Siti Hodijah (1c,2c,3e), Sulastri (1e,2d,3d), Sopiah (3d, Maranggi),  Sri Tuti Utari (1a, 2a,3e, kam), Sugiono (3b, Sembung), Subarna (3e, Simpar), Suprapto (1a, Susukan), Supian (2e, Susukan), Suriansyah (3d, Keboncau), Susi (3e, RcB).

Terakhir abjad T-Z adalah Tata Cahyana (1c, 2e, cerelek), Tatang Tarsana (3a, sembung), Tata Odong Sunanta (1e, Sukajaya), Taswati (1d, 2e, 3c, salged), Titin Suhartini (1c, 2e, 3b, kam), Tarlam dan Tarno (1c, cerelek), Teti Rohayati (1c, 2b, 3b, Sembung), Tuti (1c, RcB), Toto Suharto (1e, 2b, 3d, RcB), Toto Hermanto (1a,2a,3b, Wanakersa), Toto Mustopa (1c, Kam), Talim, Tarwin (3d), Tanti Sulati (1a, 2c, 3d, Wanakersa), Thomas Dada Hendrawan (1e, 2b, 3c, Kam), Turnia Rahayu (1a, 2c, 3c, Kam), Tajudin, Tarya (2e, Cipacar), Tati (1a, kam). U- Usep Saepudin (1b, 2e, 3c, Sembung), Udin "Kuwu" Wahidin (1a, 2e, 3c, Garla), Usradi (2e, Salged), Uneng Yunengsih, Unasih (3b, Rancabogo), Ucun Hotoyah (Sembung), Uum Sumiati (1b, 2d, 3b. garla), W- Wawat (1d,2c,3d, keboncau), Wahyu Wardeni (1c, 2a, 3e, keboncau), Wasim (3d, Salged), Y -Yati Berbie Haryati (1a,2a,3c, kam), Yati Ruhyatini (1c, 2d, 3e, kapek), Yanti Gustini, (2d), Yani 'Hagler' Suprapto, Yeni R, Yunengsih (1b, 2a, 3b, keboncau), Yuningsih (1b, 2a, 3b, kam), Yaya Rohaya (1a, 2a, 3b, Cerelek), Yuyun Setia Prihanti (1a, 2d, 3b, Garla), Yuleha (1b, RcB). Yana (1b, 2a, 3c. Serangsari)

Sengaja kubuatkan materi ini untuk membawa ingatan jauh ke belakang ke tahun-tahun 1985-1988 saat kami di SMP. Flashback tersebut  mampu menyentuh jiwa kawan-kawan.  Data di atas memiliki akurasi yang tinggi, karena saya termasuk telaten mencatat dokumentasi berupa Booklet Alumni SMP Negeri 2 Pagadenbaru 1985-1988 yang pernah dicetak terbatas tahun 1991.  Efeknya, terbukti spontan, kawan-kawan larut medio 1988-an seraya menyadarkan diri bertasbih.  Subhanalloh .... Alam imajinasi telah membuat terlena, di mana angannya larut berselancar ke masa puluhan tahun silam. Masa di mana kami saat itu dalam usia remaja, usia tidak menanggung beban, saat di mana kami masih polos.

Pertemuan kedua, sambil ngecek lokasi

Acara selanjutnya berbasis olah-gerak dan kerjasama tim, yakni permainan tarik tambang, balap terompah, joged balon berpasangan, dan balap kelereng. Lucu sekali. Seperti anak-anak tempo hari, kami bersemangat, berjuang untuk meraih menjadi pemenang. Gelak tawa pun tak terhindarkan. Kami pun melupakan sejenak segala beban dan kepenatan hidup yang dialami sehari-hari.

Begitu juga acara anak-anak. Seperti sudah kenal sebelumnya, si teteh, si aa, si ade, anak-anak kami menikmati dunianya dengan bebas. Permainan masukan paku ke botol, mengambil belut, balap kerupuk dan mengambil uang dalam buah baligo, ternyata disambut hangat oleh anak-anak. Kami pun tertawa terpingkal-pingkal manakala menyaksikan anak-anak kami berusaha keras menempuh finish balap karung. Belum pernah selulus sekolah bisa tertawa puas seperti itu. Benar-benar lepas. Hemhh.

Acara selanjutnya permainan sulap yang dibawakan Mas Agus. Ia kawanku. Memang sejak kecil ia memiliki talenta di bidang sulap. Kami dibuat terbengong. Terpukau. Mas Agus begitu piawai memainkan trik-triknya sehingga gerakannya halus amat sempurna. Sehingga mata kami seakan tertipu habis oleh kemahirannya melakukan olah gerak. Kami pun mengaplausnya. Kami puas. Benar-benar hebaat.

Acara pun selesai. Kami membuka persediaan konsumsi yang telah disediakan kemarin. Kami pun memesan makanan dus untuk adik-adik Resimen Mahasiswa yang telah sudi membantu kami sejak survei medan operasi, pelaksanaan hari H, sampai penyisiran nanti. Kami makan dengan iringan kicauan burung, desahan angin kebun teh yang sepoi-sepoi membawa embun sehingga terasa sejuk dan segar. Gemericik air sungai terdengar syahdu melewati sela-sela bebatuan. Sesekali tampak tupai berloncatan dan tampak burung elang jawa melayang menanti mangsa.

"Terima kasih kawan, jabat erat persahabatan kita, Salam bagi Semua"

Tak henti-henti kami bersyukur bahwa Alloh SWT telah mempertemukan kami dalam kebersamaan, jabat erat dan silaturahmi. Kami juga sangat apresiasi pada kawan-kawan, ternyata meskipun kondisi telah berbeda, digilas oleh lamanya waktu, serta jarak berjauhan dan kesibukan, ternyata bisa meluangkan waktunya. Kami pun berharap, semoga acara ini diadakan secara berkala atau melibatkan kawan-kawan yang lain.

Acara ini sukses dan dikemas secara sempurna.
Terima kasih, kawan. Jabat erat silaturahim ini.
Kenangan yang tak terlupakan ....

Kami, alumni SMPN 2 Pagaden 1988 - Perwakilan Bandung

Dian Purnawan (di SMAN 6 Bandung),
Dadan Wahyudin (SMAN 4 Bandung),

Darni (SMF Bumi Siliwangi Bandung),
Euis Herawati (SPG PGRI Bandung)
Euis Juarsih (STM Dharma Bhakti Bandung),  
Hermawan (SMA Parawisata Cimahi).
Lili Sutisna (SMA BPI I Bandung),  
Supriatno (SMAN 12 Bandung),
Taswati (SMAN 10 Bandung),